Pemasaransecara online bertujuan menjual produk berupa barang maupun jasa dengan cara online. Jenis pemasaran ini melibatkan internet sebagai media penjualan produk sehingga ada banyak pilihan dalam memasarkan produk yang dapat dilakukan. B. Manfaat Pemasaran Online. 1.
Nama Mochamad Febi Habibie NIM 43110010140 “MANAJEMEN PEMASARAN” TUGAS VIII SOAL Apa karakteristik produk dan bagaimana pemasar mengklasifikasikan produk tsb. ? Bagaimana perusahaan dapat mendiferensiasikan produknya ? Bagaimana cara perusahaan dapat membangun dan mengelola bauran produk dan lini produknya ? Bagaimana cara perusahaan mengkombinasikan produk-produk untuk menciptakan merek bersama atau merek ramuan yang kuat ? Bagaimana cara perusahaan menggunakan pengemasan, pelabelan, jaminan dan garansi sebagai alat pemasaran ? JAWABAN Pemasar dapat mengklasifikasikan produk dengan berdasarkan Manfaat inti core benefit, yaitu manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli/dirasakan oleh pelanggan. Contoh Seorang tamu hotel membeli “untuk istirahat dan tidur”. Produk dasar basic product, yaitu pemasar mengubah manfaat inti menjadi produk dasar. Contoh sebuah kamar hotel mencakup tempat tidur, kamar mandi, dan lemari pakaian. Produk yang diharapkan expected product, adalah suatu kondisi yang diharapkan oleh para pembeli ketika membeli produk itu. Contoh tamu hotel mengharapkan ruangan yang rapih dan kamar mandi yang bersih serta ketenangan. Produk yang ditingkatkan augmented product, sesuatu yang melampaui harapan pelanggan. Contoh suatu hotel meningkatkan produknya dengan menyertakan TV dengan alat pengendali jarak jauh, bunga segar, check-in yang cepat, makanan dan pelayanan yang baik. Produk potensial potential product, yaitu mencakup semua peningkatan dan transformasi yang pada akhirnya akan dialami oleh produk tsb. di masa yang akan datang. Contoh kemunculan hotel-hotel yang seluruhnya berkamar suite dimana tamu menempati sekelompok kamar baru. Karakteristik produk Daya Tahan dan keberwujudan, yaitu v Barang yang tidak tahan lama nondurable goods adalah barang berwujud yang dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Contoh minuman coca-cola dan sabun. v Barang tahan lama durable goods adalah barang yang dapat digunakan berkali-kali. Contoh peralatan mesin dan pakaian. v Jasa services, jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis. Contoh Jasa pangkas rambut dan reparasi. v Dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, tidak dapat dipisahkan, beragam, dapat dibedakan, daya tahan suatu produk Dengan mendiferensiasikan Bentuk, yaitu bentuk produk, model, harga dan ukuran fisik produk berbeda dengan produk yang sejenis. Contoh sepeda motor Honda meluncurkan produk baru dengan model body yang modern, harga yang terjangkau system kredit, dan ukuran yang lebih ramping. Fitur Perbedaan yang melengkapi fungsi dasar produknya. Contoh sepeda motor Honda dilengkapi dengan bagasi yang cukup luas yang terletak di bawah jok, yang bisa terisi alat-alat perlengkapan bagi para penggunanya. Mutu kerja Level berlakunya karakteristik dasar produk. Contoh sepeda motor Honda sperpackage-nya dapat bertahan hingga lebih dari 20 tahun. Mutu kesesuaian Tingkat pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Contoh sepeda motor Honda sangat sesuai dengan keinginan para konsumen, yaitu seda motor yang irit bahan baker dan ramah lingkungan. Daya tahan Ukuran usia produk yang diharapkan atas berjalannya produk dalam kondisi normal. Contoh sepeda motor Honda dapat bertahan hingga abih dari 15 tahun untuk suku cadang beserta alat kelengkapan lainnya. Keandalan Ukuran suatu produk tidak akan rusak/gagal pada periode waktu tertentu. Contoh sepeda motor Honda telah teruji kualitasnya yaitu dapat bertahan hingga pemakaian secara terus menerus dan dapat menempuh jarak Mudah diperbaiki, contoh sepeda motor Honda apabila terdapat gangguan atau kerusakan, dapat langsung diperbaiki di bengkel resmi Honda. Gaya Menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh suatu produk bagi para konsumen. Contoh sepeda motor Honda meluncurkan produk baru dengan model motor beserta bodynya yang stylish dan trendy sehingga para konsumen tertarik hati untuk membelinya. Dengan cara memperhatikan atau mengacu pada konsep untuk bauran produk Lebar bauran, yaitu mengacu pada berapa banyak macam lini produk pada suatu perusahaan yang diluncurkan. Contoh perusahaan sepeda motor Honda memiliki tambahan produk yaitu Honda genuine parts sukucadang resmi Honda, services gratis pada bengkel resmi Honda. Panjang bauran, yaitu mengacu pada jumlah unit produk dalam bauran produknya. Contoh perusahaan sepeda motor Honda, memiliki Honda scoopy & beat untuk para wanita agar lebih mudah dalam mengendarai sepeda motor, Honda supra dan revo untuk para konsumen yang ingin irit bahan bakarnya, Honda mega-pro & tiger untuk para lelaki yang ingin mendapatkan kecepatan yang tinggi dalam berkendara. Kedalaman bauran, mengacu pada berapa banyak varian yang ditawarkan tiap produk dalam lini tersebut. Contoh pada perusahaan sepeda motor Honda dengan lini produk supra, terdapat Suprafit, SuprafitX, SupraX, SupraXXX, dan SupraX125. Konsistensi bauran, yaitu mengacu pada seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam hal penggunaan akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi dan hal lainnya. Contoh perusahaan sepeda motor Honda konsisten dalam hubungan berbagai lini produk dengan berdasarkan keinginan dan keperluan konsumen, terdapat produk sepeda motor yang memberikan kenyamanan & kemudahan dalam berkendara, ramah lingkungan, irit bahan bakar, dan kendaraan yang cepat serta efisien waktu. Merek bersama cobrand atau bisa disebut dual branding yaitu dua atau lebih merek yang terkenal dikombinasikan dalam satu tawaran. Perusahaan dapat mengkombinasikan produk-produk untuk menciptakan Merek Bersama dengan cara Component cobranding, yaitu ketika suatu perusahaan mengiklankan produknya, perusahaan tersebut juga memakai produk lain. Contoh ketika Volvo merek mobil mengiklankan bahwa Volvo menggunakan ban Michelin. Same-company cobranding, contoh ketika General Mills mengiklankan yogurt Trix/Yoplait. Joint-venture cobranding, seperti lampu bohlam General Electric/Hitachi di Jepang dan kartu kredit Citibank Advantage yang disponsori oleh Citibank dan American Airlines. Co-branding eceran, dimana 2 perusahaan eceran menggunakan lokasi yang sama sebagai cara mengoptimalkan ruang & laba, seperti kepemilikan bersama dari restoran cepat saji Pizzahut, KFC, & Taco Bell. Dan, penyesuaian logis antara ke-2 merek seperti gabungan kegiatan merek/kegiatan pemasaran yang memaksimalkan kelebihan masing-masing sekaligus meminimalkan kekurangan mereka. Sehingga terbentuk multiple-sponsor cobranding, yaitu merupakan suatu aliansi merek bersama yang terbentuk secara kuat. Seperti Taligent, yang merupakan aliansi teknologi antara Apple, IBM, dan Motorola Merek Ramuan merupakan penentuan merek sendiri, dimana perusahaan mengiklankan dan memberikan merek dagang pada unsur-unsur yang diberi merek mereka sendiri. Merek-merek ramuan berupaya menciptakan kesadaran dan pilihan yang memadai untuk produk mereka yang tidak dibeli konsumen dalam jumlah besar yang tidak mengandung unsur itu. Dengan cara-cara Pengemasan merupakan sebuah kegiatan yang merancang dan memproduksi wadah untuk produk. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat menciptakan kenyamanan dan nilai promosi atau alat pemasaran. Kita harus memasukan pengemasan sebagai senjata pemberian gaya. Karena, kemasan merupakan hal pertama yang di hadapi oleh pembeli menyangkut produk dan mampu mengubah pembeli untuk membeli atau tidak membeli. Kemasan yang eektif harus melakukan banyak tugas penjualan a. Menarik perhatian Menjelaskan fitur produk Menciptakan keyakinan konsumen Memberi kesan yang menyenangkan secara keseluruhan produk tersebut. Untuk mencapai tujuan pemasaran merek dan memuaskan keinginan konsumen, komponen estetik dan fungsional harus dipilih secara pertimbangan estetis berhubungan dengan ukuran, warna, bentuk produk serta rancangan struktual juga berperan sangat penting dalam pemasaran. Pelabelan berupa tempelan sederhana yang di tempelkan pada suatu produk yang merupakan bagian dari kemasan produk tersebut. Fungsi label yaitu Mengidentifikasikan produk Menunjukan kelas produk Menjelaskan produk siapa pembuatnya,di mana, kapan,dl Mempromosikan produk Teknologi baru memungkinkan label membugkus ketat seuruh wadah dengan tulisan-tulisan yang terang dan mengakomodasikan lebih banyak informasi produk pada kemasan . Jaminan dan Garansi Jaminan merupakan pernyataan formal dari kinerja produk yang diharapkan oleh pengusaha pabrik. Jaminan di berikan sebelum pembeli membeli produk yang di jual oleh perusahaan. Perusahaan memberikan jaminan yang semenarik mungkin sehingga pembeli tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Contoh, Perusahaan Carrefour memberikan jaminan kepada para pelanggannya dengan memberikan tulisan “ apabila harga kami lebih mahal dari yang lain, kami akan mengembalikan uang anda 2 kali lipat”. Garansi garansi anggapan untuk mengurangi presepsi risiko pembeli. Garansi ini menyatakan bahwa produk tersebut memiliki kinerja yang tinggi dan bahwa perusahaan tersebut dan kinerja layanannya dapat diandalkan. Produk bergaransi dapat dikembalikan kepada pabrik atau pusat servis yang ditunjuk untuk melakukan perbaikan , pergantian, atau pengembalian uang.

Kami memungkinkan orang untuk memonetisasi posting Twitter mereka,” mungkin salah satunya. Atau, "Layanan kami memungkinkan ibu rumah tangga menikmati kemewahan spa kelas atas tepat di rumah mereka sendiri," adalah hal lain. Buatlah tetap singkat dan bebas dari jargon teknis apa pun. Ibumu harus bisa membaca dan memahaminya. Langkah 4

Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Teori Produk Pengertian, Tingkat, Kualifikasi serta Atribut ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂 Pengertian ProdukTingkatan ProdukKlasifikasi ProdukStrategi Produk Pengertian Produk Menurut Buchori Alma 2014, Produk adalah titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat berupa barang atau jasa. Jika tidak ada produk tidak ada hak pemindahan kepemilikan maka tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing lainya, dipakai untuk menunjang gerakan produk. Menurut Tjiptono 2015, Produk adalah pemahaman subyektif produsen atas sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen , sesuai dengan kopetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Tingkatan Produk Dalam merencanakan penawaran pasar, pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan produk. Tiap tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan kelimanya membentuk suatu hirarki nilai pelanggan. Buchari Alma 2014, Tingkatan produk tersebut adalah Tingkat paling dasar, manfaat inti core benefit adalah jasa atau manfaat sesungguhnya yang dibeli pelanggan. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti itu menjadi produk dasar basic product. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkanexpected product, konsumen mempunyai suatu harapan terhadap barang dan jasa yang di belinya Pada tingkat keempat, augmented product. Yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di luar apa yang di bayangkan konsumen Pada tingkat kelima, terdapat produk potensial potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain untuk masa depan. Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu factor kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan parameter jumlah penjualan produk Tjiptono, 2008. Perusahaan diharapkan bisa memuaskan keinginan konsumen dengan membuat produk dengan nilai superior. Meskipun begitu konsumen tidak begitu saja mempercayai superioritas produk dari perusahaan tanpa ada bukti-bukti yang konkret, karena konsumen akan membandingkan faktor kualitas dan keandalan produk tersebut dengan produk yang telah ada sebagai bahan pembuktian mereka. Di karenakan terdapat banyak kasifikasi produk. Klasifikasi Produk Klasifikasi Produk Kalangan pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produk yaitu daya tahan, keberwujudan dan penggunaan. Menurut Fandy Tjiptono 2015, produk dapat diklasifikasikan sebagai berikut Barang tidak tahan lama non durable goods Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam sekali atau beberapa kali penggunaan saja. Barang tahan lama durable goods Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam kurun waktu yang panjang dan biasanya tetap bertahan sehingga banyak sekali penggunaannya. Jasa service Merupakan aktifitas,manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa bercirikan intangible,inseparable, variable dan perishable. Berdasarkan tujuan pembeliannya, menurut Kotler dan Keller 2009; produk dapat diklasifikasikan dalam 2 bagian, yaitu Barang Konsumen Consumer Goods Adalah pengklasifikasian sejumlah besar barang yang dibeli konsumen berdasarkan atas kebiasaan konsumen berbelanja. Menurut perilaku pembelian konsumen, consumer goods terdiri dari Barang sehari-hari Convenience Goods Adalah barang konsumsi atau jasa yang biasanya sering dibeli dengan segera, dan dengan usaha yang minimum. Barang Pokok Staple Goods, yaitu barang-barang yang dibeli konsumen secara teratur, dan merupakan kebutuhan sehari-hari, Barang Impulsif Impulse Goods, yaitu barang yang dibeli secara implusif tidak direncanakan dan tidak ada Pencarian.. Impulse goods seringkali diletakkan di dekat kasir agar mudah terlihat dan konsumen jadi teringat untuk membelinya. Barang Darurat Emergency Goods, yaitu barang yang dibeli ketika ada kebutuhan yang mendesak. Contohnya payung, obat, dan lain- lain. Barang Khusus Speciality goods Yaitu barang dengan karakteristik yang unik dan memiliki identifikasi merek yang kuat sehingga sekelompok konsumen berusaha keras dalam usaha pembeliannya. Barang yang Dalam Kondisi Normal Tidak Dicari Unsought Goods Yaitu barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau tahu tapi tidak terpikir untuk membeli. Produk-produk baru seperti pendeteksi asap merupakan unsought goods sampai konsumen disadarkan akan munculnya produk tersebut melalui iklan. Barang Industri Industrial goods Adalah barang yang dibeli oleh individu atau organisasi untuk keperluan bisnis atau diproses lebih lanjut. Dan di klasifikasikan berdasarkan biaya mereka dan bagai mana meraka memasuki proes produksi bahan baku dan suku cadang, barang modal, serta pasokan dan layanan bisnis. Terdapat beberapa keputusan dalam sebuah produk menurut Fandy Tjiptono Strategi Pemasaran 2008, Atribut produk Mengembangkan suatu produk mencakup manfaat yang akan disampaikan oleh atribut produk yaitu seperti mutu produk, sifat produk, dan rancangan produk. Mutu produk kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya; termasuk keawetan, kehandalan, ketepatan, kemudahan, dipergunakan dan dipergunakan, dan diperbaiki serta atribut bernilai Sifat produk alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk perusahaan Rancangan produk proses merancang gaya dan fungsi produk; menciptakan produk yang menarik, mudah, aman, dan tidak mahal untuk dipergunakan, serta sederhana dan ekonomis untuk dibuat dan didistribusikan. Penetapan Merek branding Penetapan merek dapat menambah nilai suatu produk. Penetapan merek menjadi isu utama dalam strategi merek karena Mengembangkan produk bermerek membutuhkan investasi pemasaran yang besar dalam jangka panjang, terutama untuk iklan, promosi, dan kemasan. Kebanyakan perusahaan belajar bahwa kekuatan berada ditangan perusahaan yang mengendalikan nama Pengemasan packaging Pengemasan adalah aktifitas merancang dan membuat wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Pelabelan labeling Pelabelan dapat dilakukan secara langsung pada kemasan dus atau alumunium voil. Pelabelan dapat dilakukan pula secara terpisah dari bahan kertas atau bahan plastik yang ditempelkan pada kemasan produk yang biasanya berbahan plastik atau kaca. Pelayanan Pendukung Produk Pelayanan pendukung produk adalah pelayanan yang merupakan tambahan pada produk aktual. Semakin banyak perusahaan menggunakan pelayanan pendukung produk sebagai alat utama untuk meraih keunggulan bersaing. Strategi Produk Menurut Tjiptono 2015, Pada usaha ritel, strategi produk menjabarkan kebutuhan pasar yang ingin di layani dengan berbagai tawaran produk. Secara garis besar, strategi produk dapat dilakukan dengan Positioning produk . Menurut Tjiptono 2015, Positioning Produk merupakan strastegi yang berusaha menciptakan difrensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra image merek atau produk yang lebih superior dibandingkan merek/produk pesaing. Elemen pokok yang terjkandung dalam positioning mencakup empat aspek yaitu What benefit Mencerminkan janji merek , dan manfaat bagi konsumen For Whom Mencerminkan Pasar sasaran Reason Elemen faktual dan subyektif yang mendukung klaim tentang manfaat produk Against Menegaskan tentang pesaing utama Adapun proses perencanaan strategi produk, yang meliputi beberapa langkah Menurut Fandy Tjiptono,2008, melalui Analisis situasi Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Hal-hal yang perlu di pertimbangkan apakah perusahaan dapat memanfatkan peluang yang ditawarkan oleh lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang di milki, seberapa besar permintaan produk dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan Penentuan tujuan produk Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Produk yang di hasilkan perusahaan dimaksutkan pula untuk memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu dipertimbangkan apakah produk yang di hasilkan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian perusahaan. Penentuan sasaran pasar/produk Perusahaan dapat berusaha melayani pasar secara keseluruhan atau melakukan segmentasi, dengan demikian, alternatif yang dapat di pilih adalah produk standar,custumized Product,maupun produk standar dengan modifikasi. Penentuan anggaran Anggaran bisa sebagai alat perencanaan, koordinasi, sekaligus sebagai alat pengendalian. Penetapan strategi produk Dalam hal ini alternatif-alternatif strategi produk di analisis dan di nilai keunggulan dan kelemahaanya, kemudian dipilih yang paling baik dan layak untuk kemudian di terapkan sebagai strategi produk yang tepat Evaluasi pelaksanaan strategi Kegiatan penilaian atau evaluasi terhadap pelaksanaan rencana yang telah di susun. Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Teori Produk Pengertian, Tingkat, Klasifikasi serta Atribut ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂 Berikut Artikel Terkait Lainnya Upaya Untuk Mematuhi Kode Etik Profesi Kode Etik Profesi dan Hukum Positif Kode Etik Dalam Etika Profesi Bisnis Sebagai Profesi Etis Bisnis Sebagai Profesi Etis Pengaruh Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Profesi dan Organisasi Profesi

View20311244 TUGAS 04 at Islamic University of Indonesia. RESUME Nama : Muhammad Farruqi Al – Islami Nim : 20311244 Setting

67% found this document useful 6 votes5K views27 pagesDescriptionMakalah manajemen pemasaran Menentukan strategi produk dengan baikOriginal TitleMAKALAH MENENTUKAN STRATEGI PRODUK DENGAN BAIKCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 6 votes5K views27 pagesMakalah Menentukan Strategi Produk Dengan BaikOriginal TitleMAKALAH MENENTUKAN STRATEGI PRODUK DENGAN BAIKDescriptionMakalah manajemen pemasaran Menentukan strategi produk dengan baikFull descriptionJump to Page You are on page 1of 27 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 25 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Mutupangan atau kualitas pangan adalah nilai dan kualitas yang ditentukan dengan pedoman mengikuti kriteria keamanan pangan dan kandungan gizi pangan. Kualitas dari suatu pangan dapat dinilai dari energi makanan dan umur simpan yang dimilikinya. Mutu pangan dari suatu produk dikelompokkan menjadi 3 jenis mutu yakni mutu sensorik, mutu fisik, mutu kimia, dan Skip to contentHome/Bisnis/Klasifikasi Produk Definisi, Jenis dan Pentingnya dalam Bisnis Klasifikasi Produk Definisi, Jenis dan Pentingnya dalam BisnisKlasifikasi Produk Definisi, Jenis dan Pentingnya dalam BisnisKlasifikasi produk adalah istilah pemasaran dan bisnis yang mengkategorikan produk berdasarkan bagaimana dan mengapa konsumen ini dapat mengubah cara perusahaan memasarkan produk mereka dan mempengaruhi aspek penjualan lainnya, seperti penetapan harga dan Anda seorang profesional pemasaran atau penjualan, sangat penting bagi Anda untuk memahami klasifikasi produk dan artikel ini, kami menjelaskan apa itu klasifikasi produk, empat jenis produk, dan mengapa para profesional mengklasifikasikan itu klasifikasi produk?Klasifikasi produk mengacu pada organisasi berbagai jenis produk yang dibeli konsumen. Mengetahui klasifikasi ini dapat membantu pemasar membuat iklan untuk barang dan jasa perusahaan produk dapat membantu para profesional di semua tingkat bisnis, karena juga dapat membantu menentukan permintaan produk, harga, dan demografi utama yang dapat ditargetkan pengiklan dengan kampanye pemasaran juga Etika Periklanan Apa Itu dan Bagaimana PenerapannyaApa saja jenis klasifikasi produk?Ada empat klasifikasi produk utama. Profesional mendasarkan kategori ini pada kebiasaan konsumen, biaya dan karakteristik umum mereka. Empat klasifikasi produk tersebut adalah1. Convenience productsConvenience products atau produk kenyamanan menggambarkan barang dan layanan yang dibeli pelanggan secara teratur dengan sedikit pemikiran. Biasanya, konsumen menggunakan merek yang sama atau serupa untuk produk kenyamanan kecuali mereka dipaksa untuk melakukan sebaliknya melalui iklan atau ketersediaan. Misalnya, sabun cuci piring adalah produk lain dari convenience product adalah mudah ditemukan. Sebagian besar konsumen dapat membeli sabun cuci piring tanpa melakukan penelitian atau melakukan perjalanan khusus ke toko untuk dapat menggunakan lebih banyak teknik yang mendiskon merek lain dalam kampanye mereka saat memasarkan produk ini karena konsumen dapat mengubah kebiasaan membeli mereka dan beralih ke merek lain jika yakin, seperti melalui iklan perbandingan. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin memasarkan sabun cuci piring mereka agar lebih efektif menghilangkan lemak dari juga dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan kelompok uji konsumen, untuk menentukan bagaimana merek mereka dibandingkan dengan merek lain atau membuat kampanye pemasaran yang menarik perhatian konsumen dengan mengejutkan juga 10 Best Marketing Book Recommendations Up To Date2. Informed purchasesInformed purchases atau pembelian berdasarkan informasi, juga dikenal sebagai barang belanjaan, mengacu pada produk dan layanan yang tidak sering dilakukan konsumen dan biasanya melakukan penelitian sebelum produk ini dapat berkisar dari barang yang lebih mahal, seperti rumah atau mobil, atau pembelian yang lebih rutin, seperti sepasang biasanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukan pembelian berdasarkan informasi, yang dapat mengubah cara pemasar karena konsumen biasanya melakukan lebih banyak penelitian atau memiliki standar yang lebih tinggi untuk pembelian ini, mereka mungkin menyertakan lebih banyak informasi dalam kampanye pemasaran mereka dan memilih grup demografis yang lebih spesifik untuk tim pemasaran dapat memilih untuk menargetkan konsumen usia kuliah saat membuat iklan untuk laptop, karena demografis ini sering membutuhkan pemasaran mungkin juga menyertakan lebih banyak informasi tentang kemampuan laptop, seperti kualitas grafis atau kecepatan juga Profit Model Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Komponennya3. Produk khususProduk khusus adalah produk unik yang dapat diiklankan pemasar kepada demografi konsumen tertentu tanpa mengkhawatirkan persaingan ini dapat mencakup barang-barang inovatif yang unik di pasar atau produk bermerek yang memiliki basis penggemar setia. Sementara barang-barang ini mungkin lebih mahal daripada yang lain, konsumen sering merasa kurang perlu untuk mempertimbangkan atau meneliti keputusan mereka untuk membeli barang tim pemasaran untuk merek fesyen mewah terkenal tidak perlu membuat iklan yang membandingkan pakaian mereka dengan merek lain atau bahkan menyertakan informasi nama merek dan reputasi saja dapat mendorong konsumen untuk membeli produk mereka. Perusahaan-perusahaan ini dapat lebih fokus membangun dan memelihara hubungan pelanggan dan pengenalan merek daripada membedakan diri mereka dari perusahaan Mandatory purchasesMandatory purchases atau pembelian wajib, juga dikenal sebagai barang yang tidak dicari atau unsought goods, adalah produk yang dibeli konsumen karena kebutuhan dan bukan produk-produk ini adalah barang-barang rumah tangga atau keselamatan yang tidak ingin dibeli oleh pelanggan, seperti baterai, detektor asap, filter udara, dan produk konsumen mungkin membeli barang-barang ini karena takut atau karena kewajiban, seperti membeli alat pemadam kebakaran atau keanggotaan perawatan mobil untuk berjaga-jaga dalam keadaan mengiklankan barang-barang ini, tim pemasaran dapat lebih fokus untuk mengingatkan konsumen akan kebutuhan mereka akan barang-barang ini dan membangun pengenalan merek yang memungkinkan konsumen membeli merek tertentu dengan sedikit perusahaan memilih untuk menampilkan alasan mengapa Anda membutuhkan barang-barang ini dalam iklan mereka, menciptakan rasa aman melalui pembelian produk tim pemasaran dapat mengiklankan senter dengan menunjukkan seseorang menggunakannya jika terjadi pemadaman juga Pemasaran Sponsorship Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Cara MengembangkannyaMengapa penting untuk mengklasifikasikan produk?Profesional mengklasifikasikan produk karena berbagai alasan. Klasifikasi produk dapat berkontribusi pada banyak keputusan dalam siklus hidup suatu produk, termasuk cara perusahaan memasarkannya, harganya, jenis konsumen yang membelinya, dan seberapa tinggi permintaan akan produk tersebut. Berikut adalah beberapa alasan lain mengapa para profesional mengklasifikasikan produkPemasaranSeperti disebutkan sebelumnya, teknik yang dapat digunakan tim pemasaran untuk mengiklankan produk sering kali bergantung pada jenis produk dapat mengubah anggaran pemasaran dan fokus ketika memasarkan barang khusus, perusahaan cenderung tidak mengeluarkan uang untuk membentuk kelompok fokus untuk menguji produknya. Sebaliknya, mereka mungkin mengalokasikan sumber daya mereka untuk manajemen klasifikasi yang diterima produk dapat mengubah cara pengecer dan distributor menentukan harga kebutuhan sehari-hari dan pembelian wajib seringkali lebih cenderung lebih murah daripada barang khusus atau pembelian berdasarkan informasi, karena konsumen menghargai ketersediaan dan kebutuhan produk products dan barang wajib juga sering kali lebih teratur dan mencakup produk dengan harga lebih rendah, seperti konsumen biasanya kurang memiliki loyalitas merek terhadap produk di bawah klasifikasi ini, juga lebih penting bagi perusahaan yang menjual kenyamanan dan pembelian wajib untuk menetapkan harga yang lebih rendah untuk barang-barang ini agar tetap bersaing dengan merek juga Cara Closing Penjualan 16 Strategi dan ContohnyaTuntutanPermintaan suatu produk seringkali bervariasi tergantung pada klasifikasi produk. Umumnya, konsumen membeli produk wajib dan convenience products lebih sering daripada pembelian khusus dan berdasarkan memengaruhi cara perusahaan memproduksi barang-barang ini dan cara tim pemasaran mengiklankannya. Karena konsumen mungkin memerlukan lebih banyak dorongan untuk melakukan pembelian yang lebih jarang mereka butuhkan, perusahaan yang menjual produk khusus dan pembelian yang terinformasi mungkin perlu mengalokasikan lebih banyak waktu dan uang untuk memasarkan produk memutuskan produk mana yang akan diproduksi, perusahaan mungkin mempertimbangkan klasifikasi produk. Karena upaya pemasaran untuk setiap jenis produk berbeda-beda, perusahaan mungkin bertujuan untuk mengkhususkan diri pada satu jenis iklan, yang membatasi produk yang mereka suatu produk, yang berperan dalam bagaimana profesional membuat klasifikasi produk, juga dapat mempengaruhi keputusan perusahaan mengenai penemuan suatu produk.
MenurutKotler terdapat 4 karakteristik yang dimiliki oleh jasa, yaitu: 1. Tidak berwujud (intangibility) Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Produk Pengertian, Klasifikasi dan Strategi ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂 Pengertian ProdukTingkatan ProdukKlasifikasi ProdukStrategi Produk Pengertian Produk Menurut Buchori Alma 2014, Produk adalah titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat berupa barang atau jasa. Jika tidak ada produk tidak ada hak pemindahan kepemilikan maka tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing lainya, dipakai untuk menunjang gerakan produk. Menurut Tjiptono 2015, Produk adalah pemahaman subyektif produsen atas sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen , sesuai dengan kopetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Tingkatan Produk Dalam merencanakan penawaran pasar, pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan produk. Tiap tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan kelimanya membentuk suatu hirarki nilai pelanggan. Buchari Alma 2014, Tingkatan produk tersebut adalah Tingkat paling dasar, manfaat inti core benefit adalah jasa atau manfaat sesungguhnya yang dibeli pelanggan. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti itu menjadi produk dasar basic product. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkanexpected product, konsumen mempunyai suatu harapan terhadap barang dan jasa yang di belinya Pada tingkat keempat, augmented product. Yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di luar apa yang di bayangkan konsumen Pada tingkat kelima, terdapat produk potensial potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain untuk masa depan. Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu factor kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan parameter jumlah penjualan produk Tjiptono, 2008. Perusahaan diharapkan bisa memuaskan keinginan konsumen dengan membuat produk dengan nilai superior. Meskipun begitu konsumen tidak begitu saja mempercayai superioritas produk dari perusahaan tanpa ada bukti-bukti yang konkret, karena konsumen akan membandingkan faktor kualitas dan keandalan produk tersebut dengan produk yang telah ada sebagai bahan pembuktian mereka. Di karenakan terdapat banyak kasifikasi produk. Klasifikasi Produk Klasifikasi Produk Kalangan pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produk yaitu daya tahan, keberwujudan dan penggunaan. Menurut Fandy Tjiptono 2015, produk dapat diklasifikasikan sebagai berikut Barang tidak tahan lama non durable goods Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam sekali atau beberapa kali penggunaan saja. Barang tahan lama durable goods Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam kurun waktu yang panjang dan biasanya tetap bertahan sehingga banyak sekali penggunaannya. Jasa service Merupakan aktifitas,manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa bercirikan intangible,inseparable, variable dan perishable. Berdasarkan tujuan pembeliannya, menurut Kotler dan Keller 2009; produk dapat diklasifikasikan dalam 2 bagian, yaitu Barang Konsumen Consumer Goods Adalah pengklasifikasian sejumlah besar barang yang dibeli konsumen berdasarkan atas kebiasaan konsumen berbelanja. Menurut perilaku pembelian konsumen, consumer goods terdiri dari Barang sehari-hari Convenience Goods Adalah barang konsumsi atau jasa yang biasanya sering dibeli dengan segera, dan dengan usaha yang minimum. Barang Pokok Staple Goods, yaitu barang-barang yang dibeli konsumen secara teratur, dan merupakan kebutuhan sehari-hari, Barang Impulsif Impulse Goods, yaitu barang yang dibeli secara implusif tidak direncanakan dan tidak ada Pencarian.. Impulse goods seringkali diletakkan di dekat kasir agar mudah terlihat dan konsumen jadi teringat untuk membelinya. Barang Darurat Emergency Goods, yaitu barang yang dibeli ketika ada kebutuhan yang mendesak. Contohnya payung, obat, dan lain- lain. Barang Khusus Speciality goods Yaitu barang dengan karakteristik yang unik dan memiliki identifikasi merek yang kuat sehingga sekelompok konsumen berusaha keras dalam usaha pembeliannya. Barang yang Dalam Kondisi Normal Tidak Dicari Unsought Goods Yaitu barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau tahu tapi tidak terpikir untuk membeli. Produk-produk baru seperti pendeteksi asap merupakan unsought goods sampai konsumen disadarkan akan munculnya produk tersebut melalui iklan. Barang Industri Industrial goods Adalah barang yang dibeli oleh individu atau organisasi untuk keperluan bisnis atau diproses lebih lanjut. Dan di klasifikasikan berdasarkan biaya mereka dan bagai mana meraka memasuki proes produksi bahan baku dan suku cadang, barang modal, serta pasokan dan layanan bisnis. Terdapat beberapa keputusan dalam sebuah produk menurut Fandy Tjiptono Strategi Pemasaran 2008, Atribut produk Mengembangkan suatu produk mencakup manfaat yang akan disampaikan oleh atribut produk yaitu seperti mutu produk, sifat produk, dan rancangan produk. Mutu produk kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya; termasuk keawetan, kehandalan, ketepatan, kemudahan, dipergunakan dan dipergunakan, dan diperbaiki serta atribut bernilai Sifat produk alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk perusahaan Rancangan produk proses merancang gaya dan fungsi produk; menciptakan produk yang menarik, mudah, aman, dan tidak mahal untuk dipergunakan, serta sederhana dan ekonomis untuk dibuat dan didistribusikan. Penetapan Merek branding Penetapan merek dapat menambah nilai suatu produk. Penetapan merek menjadi isu utama dalam strategi merek karena Mengembangkan produk bermerek membutuhkan investasi pemasaran yang besar dalam jangka panjang, terutama untuk iklan, promosi, dan kemasan. Kebanyakan perusahaan belajar bahwa kekuatan berada ditangan perusahaan yang mengendalikan nama Pengemasan packaging Pengemasan adalah aktifitas merancang dan membuat wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Pelabelan labeling Pelabelan dapat dilakukan secara langsung pada kemasan dus atau alumunium voil. Pelabelan dapat dilakukan pula secara terpisah dari bahan kertas atau bahan plastik yang ditempelkan pada kemasan produk yang biasanya berbahan plastik atau kaca. Pelayanan Pendukung Produk Pelayanan pendukung produk adalah pelayanan yang merupakan tambahan pada produk aktual. Semakin banyak perusahaan menggunakan pelayanan pendukung produk sebagai alat utama untuk meraih keunggulan bersaing. Strategi Produk Menurut Tjiptono 2015, Pada usaha ritel, strategi produk menjabarkan kebutuhan pasar yang ingin di layani dengan berbagai tawaran produk. Secara garis besar, strategi produk dapat dilakukan dengan Positioning produk . Menurut Tjiptono 2015, Positioning Produk merupakan strastegi yang berusaha menciptakan difrensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra image merek atau produk yang lebih superior dibandingkan merek/produk pesaing. Elemen pokok yang terjkandung dalam positioning mencakup empat aspek yaitu What benefit Mencerminkan janji merek , dan manfaat bagi konsumen For Whom Mencerminkan Pasar sasaran Reason Elemen faktual dan subyektif yang mendukung klaim tentang manfaat produk Against Menegaskan tentang pesaing utama Adapun proses perencanaan strategi produk, yang meliputi beberapa langkah Menurut Fandy Tjiptono,2008, melalui Analisis situasi Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Hal-hal yang perlu di pertimbangkan apakah perusahaan dapat memanfatkan peluang yang ditawarkan oleh lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang di milki, seberapa besar permintaan produk dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan Penentuan tujuan produk Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Produk yang di hasilkan perusahaan dimaksutkan pula untuk memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu dipertimbangkan apakah produk yang di hasilkan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian perusahaan. Penentuan sasaran pasar/produk Perusahaan dapat berusaha melayani pasar secara keseluruhan atau melakukan segmentasi, dengan demikian, alternatif yang dapat di pilih adalah produk standar,custumized Product,maupun produk standar dengan modifikasi. Penentuan anggaran Anggaran bisa sebagai alat perencanaan, koordinasi, sekaligus sebagai alat pengendalian. Penetapan strategi produk Dalam hal ini alternatif-alternatif strategi produk di analisis dan di nilai keunggulan dan kelemahaanya, kemudian dipilih yang paling baik dan layak untuk kemudian di terapkan sebagai strategi produk yang tepat Evaluasi pelaksanaan strategi Kegiatan penilaian atau evaluasi terhadap pelaksanaan rencana yang telah di susun. Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Produk Pengertian, Klasifikasi dan Strategi ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂 Berikut Artikel Terkait Lainnya Upaya Untuk Mematuhi Kode Etik Profesi Kode Etik Profesi dan Hukum Positif Kode Etik Dalam Etika Profesi Bisnis Sebagai Profesi Etis Bisnis Sebagai Profesi Etis Pengaruh Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Profesi dan Organisasi Profesi
PentingnyaPendidikan Karakter (Bagian 2) Oleh. Wajiran, S.S.,M.A. (Kepala Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta) Bangsa kita telah kehilangan karakter bangsa, yaitu kepribadian. Nilai-nilai kesopanan, kejujuran, gotong royong, dan keramahan sudah mulai luntur di kalangan kita. Padahal, nilai-nilai inilah yang membedakan Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Klasifikasi Produk Pengertian dan Pembagian Tingkatannya Berdasarkan Jenisnya Klasifikasi Produk Pengertian dan Pembagian Tingkatannya Berdasarkan Jenisnya Perusahaan tentunya menghasilkan suatu produk yang akan dijual atas permintaan konsumen yang memerlukan dan membutuhkanya. Untuk menghasilkan produk tentunya harus melalui rangkaian proses produksi terlebih dahulu sebelum menjadi produk yang utuh. Ada banyak jenis produk yang diproduksi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehingga ada istilah klasifikasi produk berdasarkan beberapa kategori khusus. Namun tahukah Anda tentang klasifikasi produk? Artikel ini kita akan membahas pengertian klasifikasi produk, pembagian tingkatannya berdasarkan jenisnya Pengertian Produk Menurut Ahli Sebelum memasuki pembahasan mengenai pembagian atau klasifikasi produk, mari ketahui tentang definisi dari produk itu sendiri. Setiap ahli ekonom memiliki pendapatnya masing-masing mengenai definisi dari produk yang menjabarkan apa sebenarnya produk itu. Berikut ini akan dipaparkan beberapa ahli yang andil dalam memberikan pendapatnya mengenai pengertian dari produk. 1. Fandy Tjiptono Ahli ekonom pertama yang mengemukakan pendapatnya mengenai produk adalah Fandy Tjiptono yang mengatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen. Sesuatu yang diproduksi oleh produsen ini selalu diperhatikan, dibeli, dicari, dan digunakan oleh pelaku pasar. Menurutnya, produk ini digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan pangsa pasar yang berkepentingan. 2. William J. Stanton Ahli ekonom selanjutnya yang juga menyumbangkan pemikirannya adalah William J. Santon. Menurutnya, produk dalam artian sempit dikatakan sebagai kumpulan atribut fisik yang saling berhubungan dan bisa didefinisikan. Sedangkan dalam artian luas, William menyebutkan jika produk adalah atribut nyata maupun tidak nyata yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen yang dimaksudkan dalam produk adalah warna, kemasan, harga, pelayanan dan pengecer. Pelayanan dari pengecer dan perusahaan juga termasuk produk karena hal ini bisa membuat konsumen merasa terpuaskan dengan keinginannya. Baca juga Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil 3. Swastha dan Irawan Kedua ekonom yakni Swastha dan Irawan juga tidak mau ketinggalan dalam memberikan sumbangsi pemikirannya untuk mendefenisikan produk. Menurut mereka produk merupakan sesuatu yang bersifat kompleks, baik yang bersifat fisik maupun tidak. Seperti William, keduanya mengungkapkan bahwa produk terdiri dari beberapa komponen yang tujuannya untuk memuaskan kebutuhan maupun keinginan konsumen. 4. Stanton Selanjutnya ada Stanton yang juga mendefinisikan produk sebagai kumpulan atribut baik yang nyata maupun tidak. Menurutnya produk terdiri dari komponen penyusun seperti harga, kemasan, warna, brand, dan kualitas. Selain itu, Stanton juga menambahkan bahwa reputasi penjualan serta jasa juga termasuk komponen dari produk. 5. H. Djaslim Saladin, SE Selanjutnya, ada juga H. Djaslim Saladin yang turut menyumbangkan pemikirannya dalam mendefinisikan produk. Menurutnya. Definisi produk dapat diartikan dalam beberapa kategori yakni artian secara umum, secara luas dan sempit. Ketiganya memiliki memiliki beberapa perbedaan yang mendasar dalam pengertiannya. Secara umum, produk merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai manfaat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan tidak memandang apakah hal tersebut berwujud atau tidak. Dalam artian luas, produk diartikan sebagai kumpulan sifat, baik yang berwujud maupun tidak yang terdiri dari beberapa komponen seperti harga, warna, prestise pabrik dan pengecer, kemasan, serta layanan. Dimana layanan ini dapat diterima konsumen sebagai nilai tambah dan kepuasan yang ditawarkan produsen dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Sedangkan dalam artian sempit, produk dikatakan sebagai kumpulan hal yang bersifat fisik maupun kimia dan bisa diraba yang menyatu menjadi bentuk yang bisa dikenal. Baca juga Kegiatan Konsumsi Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, dan Tujuannya Tingkatan Klasifikasi Produk Setelah membahas mengenai pengertian dari produk, selanjutnya mari membahas mengenai tingkatan dari produk itu sendiri. Secara umum, produk dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan yang lengkapnya akan diulas berikut ini. Tingkatan ini juga yang menjadi dasar pembeda atau klasifikasi produk berdasarkan kategori yang berbeda. Pertama, dilihat dari manfaat dasar yang dimiliki produk untuk ditawarkan kepada para konsumen. Kedua, dilihat dari bentuk dasar yang dimiliki produk, apakah bisa dirasakan oleh panca indera atau tidak. Ketiga, produk tersebut merupakan rangkaian atribut dan berada dalam kondisi yang diharapkan konsumen sebelum akhirnya membeli produk tersebut. Keempat, terdapat poin yang menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan oleh satu produsen dengan kompetitor lain. Kelima, di masa depan akan ada perubahan bentuk yang akan dialami oleh produk tersebut. Baca juga 10 Jenis Usaha Online yang Menguntungkan Yang Wajib Anda Coba Lebih lanjut Fandy Tjiptono membedakan lagi tingkatan produk berdasarkan beberapa kategori utama. Hal ini dilakukan untuk mempermudah produsen atau pemasar melakukan perencanaan penawaran produk di masa depan. Beberapa kategori tingkatan produk yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono dapat di simak berikut ini. Pertama yakni produk utama yang juga disebut sebagai core benefit yang merupakan manfaat yang paling penting dan pastinya akan dikonsumsi oleh konsumen pada produk yang dibeli. Kedua, produk genetik yang juga merupakan fungsi mendasar yang harus dimiliki suatu produk. Ketiga, produk harapan merupakan produk yang ditawarkan dengan atribut yang beragam dan memenuhi harapan konsumen untuk dibeli. Keempat, produk pelengkap yakni produk yang memiliki atribut untuk melengkapi atau menambahkan manfaat sehingga kepuasan konsumen terpenuhi. Kelima, produk potensial yang merupakan produk yang mungkin saja mendapatkan pengembangan di masa depan. Baca juga Perdagangan Internasional Pengertian, Teori, Manfaat, dan Faktor Pendorongnya Klasifikasi Produk Berdasarkan Jenisnya Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan kategori yang berbeda. Berikut ini terdapat beberapa pandangan ahli ekonomi yang melakukan klasifikasi produk berdasarkan kategori berbeda. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan singkatnya berikut agar mudah memahami konsep dari pembagian kategori produk tersebut. 1. Menurut Kotler Salah satu ahli ekonomi ikut menyumbangkan pemahamannya mengenai pengkasifikasian produk adalah Kotler. Menurutnya ada 2 kategori utama dalam pengklasifiksiannya yakni berdasarkan wujud dan berdasarkan daya tahan dari produk tersebut. Kedua klasifikasi produk tersebut bisa disimak melalui tulisan berikut ini. a. Berdasarkan Wujudnya Menurut Kotler, klasifikasi produk berdasarkan wujudnya ada 2 kelompok utama yang bisa dilihat. Pertama ada barang yakni produk fisik yang tentunya bisa dilihat, diraba, atau dapat dirasakan oleh panca indera. Kedua, ada jasa yang merupakan produk yang tidak berwujud benda namun berupa aktivitas atau pelayanan yang ditawarkan untuk dikonsumsi konsumen. b. Berdasarkan Daya Tahan Sama seperti kategori sebelumnya, pengklasifikiasian produk berdasarkan daya tahan dari produk dibagi dalam 2 kelompok utama. Pertama ada barang tidak tahan lama yang penggunaannya memiliki batas waktu kurang dari satu tahun. Kedua, barang tahan lama yang memiliki wujud yang bisa digunakan untuk jangka panjang, setidaknya lebih dari satu tahun. 2. Menurut Fandy Tjiptono Ahli ekonom lain yang turut menyumbangkan pemikirannya mengenai pengklasifikasian produk adalah Fandy Tjiptono. Menurutnya, produk dapat dibedakan dalam 2 kelompok besar yang dibagi berdasarkan penggunaan produk dan kebutuhan konsumen itu sendiri. a. Barang Konsumen Menurut Fandy, produk dapat dibagi dan dilihat dari penggunaan produk seperti barang konsumen. Barang konsumen sendiri merupakan barang yang dikonsumsi bukan untuk kepentingan bisnis, namun untuk rumah tangga atau individu. Beberapa barang yang masuk dalam kategori ini yaitu convenience goods, shopping goods, speciality goods, dan unshought goods. b. Barang Industri Kelompok kedua diisi oleh barang-barang industri yang tentunya digunakan untuk keperluan penjualan. Artinya, barang ini bukan barang yang dikonsumsi secara langsung, namun melalui proses produksi. Beberapa barang yang termasuk didalamnya adalah material and part, capital items, dan supplies and service. Baca juga Hak Paten Pengertian, Fungsi, dan Cara Mendapatkan Hak Paten di Indonesia Kesimpulan Itulah pembahasan mengenai produk hingga klasifikasi produk yang menjadi pembahasan kali ini. Semoga ulasan kali ini bisa memberi manfaat dan menjadi sumber bacaan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai produk dan pengklasifikasiannya. Penting bagi Anda mengetahui klasifikasi produk, terutama bagi Anda seorang pemiliki bisnis yang melakukan produksi untuk barang-barang tertentu. Tak jarang pengelolaan stok barang dan produk menjadi masalah tersendiri bagi pemilik usaha yang memiliki banyak gudang. Misalnya terjadinya selisih antara laporan stok opname dengan jumlah barang sebenernya sehingga Anda tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan secara maksimal. Untuk mengurangi risiko ini, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur inventori terlengkap seperti Accurate Online. Accurate Online adalah accounting software berbasis cloud yang sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pengguna dan memiliki fitur terlengkap untuk operasional usaha Anda seperti fitur pembukuan, pengelolaan inventori, payroll, penghitungan dan pelaporan perpajakan, pembuatan faktur, otomasi lebih dari 200 laporan dan masih banyak lagi. Jadi apalagi yang Anda tunggu? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 0 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
Ынтο γիጺи ኘուπоκጺյиյሓሔαч οчոщቡվኗኻ ኩեвсаклоп
Иሻолոքуጄ υ мУ екθ жинεцωρе
Епաճеραρα увεፐαψоло οклαЛ м ռωςулι
Խ ջиጤярсեжօμЕгሯጅቭ аցուгոсвህ
Ε щոктυբጌεηавθ ե лեկաճխቂ
Dalammemahami sebuah variabel konfigurasi politik dibagi atas dua konfigurasi pertama konfigurasi politik demokratis, kedua konfigurasi politik otoriter.Sedangkan variabel karakter produk hukum terdiri atas produk hukum responsif/otonom dan produk hukum konservatif/ ortodoks.Adapun pengertian dari konfigurasi politik ialah sebagai berikut :
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STRATEGI PRODUKKARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUKProduk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskansuatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara orang,tempat, property, organisasi, informasi, dan ideTingkat Produk Hierarki Nilai PelangganTerdapat lima tingkatan produk dimana setiap tingkat menambah nilai pelanggan yanglebih besar dan kelimannya merupakan bagian dari hierarki nilai tingkat dasar adalah manfaat inti core benefit layanan atau manfaat yangbenar-benar dibeli pelanggan. Pemasar harus melihat diri mereka sendiri sebagaipenyedia tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasarbasic product tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan expectedproduct, sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketikamereka membeli produk tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan augmented productyang melebihi harapan kelima adalah produk potensial potential product, yang mencakuup semuakemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk ataupenawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana perusahaan mencari cara baruuntuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka.Klasifikasi ProdukDulu pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan/durabilitas,keberwujudan, dan kegunaaan konsumen atau industri. Setiap jenis produkmempunyai strategi bauran pemasaran yang sesuai.Ketahanan Durability dan KeberwujudannTangibility.Pemasar menggolongkan produk menjadi tiga kelompok menurut ketahanan dankeberwujudannya yang tidak tahan lamanondurable goods adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali peng-gunaan seperti bir dan sabun. Strategi yang tepat digunakan adalah membuat
Dalammengembangkan strategi pemasaran utuk produk dan jasa, pemasar mengembangkan beberapa klasifikasi produk. Pertama-tama, pemasar membagi produk dan jasa menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya – produk konsumen dan produk industry. 1. Produk Konsumen a. Produk konsumen

KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK - PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STRATEGI PRODUK KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK Produk adalah segala sesuatu yang Course Hero Bab 12 menentukan strategi produk Bab 12 Menentukan Strategi Produk - ppt download STRATEGI PRODUK DAN JASA docx KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK - PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STRATEGI PRODUK KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK Produk adalah segala sesuatu yang Course Hero BAB 12 Menentukan Strategi Produk - ppt download PENGERTIAN PRODUK PRODUCT - ppt download KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK - PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STRATEGI PRODUK KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK Produk adalah segala sesuatu yang Course Hero Manajemen Pemasaran PDF Bab 4. C. Klasifikasi Produk PDF KARAKTERISTIK PRODUK Apa itu Klasifikasi Produk? Berikut Jenis-jenisnya Pengadaan Eprocurement Bab ii segmentasi pasar Soal Dan Pembahasan BAB 12 KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK - PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STRATEGI PRODUK KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK Produk adalah segala sesuatu yang Course Hero PENGERTIAN PRODUK PRODUCT - ppt download Bab ii segmentasi pasar Menentukan Strategi Produk Pemasaran Bab 13 BAB 12 Menentukan Strategi Produk - ppt download PENGERTIAN PRODUK PRODUCT - ppt download BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide. Pemasar DOC BAB 12 13 pemasaran kotler Alvin Anggriawan - Apa yang dimaksud dengan produk? - Manajemen - Dictio Community Klasifikasi Produk – PSW KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK - PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STRATEGI PRODUK KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK Produk adalah segala sesuatu yang Course Hero pkk xii-Flip eBook Pages 51 - 82 AnyFlip AnyFlip PKK Modul 18 Menyeleksi Strategi Pemasaran PEMASARAN PRODUK DAN MEREK PLANNING & STRATEGY - Uraian Tentang Pengertian, Klasifikasi dan Jenis Jenis Produk Konsumen Secara Lengkap Pengertian Produk Jenis, Klasifikasi, Ciri dan Contohnya STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK STUDI KASUS PADA TOKO BATIK BENANG RAJA SEMARANG FAKULTAS EKONOMI Segmentasi Pasar Definisi, Jenis, Tahapan, Manfaat – Cerdasco. Mengelola bauran dan lini produk kelompok fix PPT Bab 12 PDF Tugas VIII “MANAJEMEN PEMASARAN” mochachamo KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Perilaku konsumen adalah … dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis - [PDF Document] MATERI PEMASARAN PRODUK KOMPETENSI DASAR Menganalisis pemasaran produk Melakukan pemasaran produk Tujuan Pembelajaran BAB 2 PRODUK Pengertian Produk Karakteristik Produk MATERI - Klasifikasi & Spesifikasi Produk - Bisnis Daring dan Pemasaran MANAJEMEN PEMASARAN MATERI - Klasifikasi & Spesifikasi Produk - Bisnis Daring dan Pemasaran Manajemen Pemasaran Lanjutan BAB 12 Kel. - 18 Februari 2020 D3 Manajemen Pemasaran MENENTUKAN STRATEGI PRODUK BAB 12 Disusun Oleh Kelompok 7 Course Hero Pengertian Produk Serta Tingkatan dan Klasifikasi Produk Bab 4. C. Klasifikasi Produk PDF √ Strategi Pemasaran Pengertian, Unsur, Proses, Contoh, Fungsi Materi strategi produk & jasa pkk xii-Flip eBook Pages 51 - 82 AnyFlip AnyFlip PENGARUH KARAKTERISTIK PRODUK TERHADAP INTENSI PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL CARREFOUR TESIS √ Strategi Pemasaran Pengertian, Unsur, Proses, Contoh, Fungsi manajemen pemasaran chaper 13 ….doc - Karakteristik dan Klasifikasi Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan Course Hero Panduan Pemula untuk Dasar-dasar Pemasaran DOC PENGEMBANGAN PRODUK erika lismawarni - Uraian Tentang Pengertian, Klasifikasi dan Jenis Jenis Produk Konsumen Secara Lengkap Pengertian, Klasifikasi dan Tingkatan Produk - MATERI - Klasifikasi & Spesifikasi Produk - Bisnis Daring dan Pemasaran BAB II KERANGKA TEORI Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, & Hipotesis Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Keberh 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok dalam sebuah perusah 7 Cara Agar Pemasaran Produk Menjadi Lebih Sukses Mengelola Bauran Produk dan Lini Produk KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK STRATEGI PRODUK DAN JASA – EBA301 – MANAJEMEN PEMASARAN Untitled Karakteristik dan Klasifikasi Produk by Haris Sanri Alka Produk pemasaran – pengertian, klasifikasi, contoh Penjelasan materi lengkap » Tipe-Tipe Penataan Produk Display pada Toko dalam Pemasaran SMK Kelas 11 8 8 PENGARUH KARAKTERISTIK TOKO DAN PRODUK BAGI KONSUMEN DI INDONESIA TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF Aditya Halim Perdana Kusuma Pu BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pemasaran Istilah pemasaran Menentukan Strategi Produk Pemasaran Bab 13 manajemen pemasaran chaper 13 ….doc - Karakteristik dan Klasifikasi Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan Course Hero Product marketng mix fix 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kinerja Pemasaran Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur prestasi pasar BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pustaka Bab ini mengemukakan teori-teori yang berhubungan den KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Perilaku konsumen adalah … tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk - [PDF Document] MENYUSUN PROGRAM PEMASARAN Tujuan dan Fungsi Produk atau Jasa Bagi Konsumen Karakteristik Produk – PSW Untitled Periklanan Karakteristik, Jenis, Tujuan, Tahap Pengembangan – Cerdasco. FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG 2020 Pengertian Produk, Konsep, Level, dan Tingkatan Produk - Ilmu Ekonomi ID 8 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Produk Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan barang dan manajemen pemasaran - Karakteristik Dan Klasifikasi Produk Banyak orang menganggap produk adalah suatu penawaran nyata tetapi produk bisa lebih Course Hero Proses Pemasaran dan Perilaku Konsumen Pemasaran jasa Klasifikasi Produk dan Klasifikasi Barang Konsumen - Ilmu Ekonomi ID Analisis Strategi Pemasaran dan Diferensiasi Produk Melalui Instagram Dalam Menciptakan Loyalitas Konsumen di Kedai Kopi Darling Pbm ringkasan kelompok - Management - MN - UI - StuDocu PENGARUH KARAKTERISTIK PRODUK TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA GENERASI Z YANG DIMODERATORI OLEH GENDER HALAMAN JUDUL SKRIPSI Di Jasa Adalah - Pengertian, Jenis, Karakteristik Dan Contohnya MATERI - Klasifikasi & Spesifikasi Produk - Bisnis Daring dan Pemasaran bab 13-14 - Karakteristik dan Klasifikasi Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau Course Hero ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN SERTA PROSPEK BISNIS PT CITRA KARSA INTEGRITAS DITINJAU DARI ASPEK BAURAN PEMASARAN Syamruddin Fa PENGATURAN STRATEGI PRODUK ADVANCED MARKETING MANAGEMENT - PDF Free Download STRATEGI PEMASARAN PRODUK WADI’AH PADA BNI SYARIAH KC BENGKULU SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gela SKRIPSI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KOPI ACEH STUDI KASUS MEREK DHAPU KUPI Disusun Oleh YULIA SARI NIM. 150604070 PROGRAM STU Apa Itu Klasifikasi Produk, dan Mengapa Penting untuk Upaya Pemasaran Anda WP TIPS by RBC Hosting Mengelola Bauran Dan Lini Produk Kelompok 1 PDF ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN PRODUK BARU SEPEDA MOTOR BUATAN CHINA DI KOTA SOLO DAN YOGYAKARTA Y. Djoko MANAJEMEN PEMASARAN SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK DAN VISUAL MERCHANDISING TERHADAP MINAT BELI PRODUK ZARA PADA PELANGGAN SUN PLAZA STRATEGI PEMASARAN PRODUK ASURANSI SYARIAH PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KOTA YOGYAKARTA

Darihasil analisis berdasarkan kemiripan karakteristik dan gaya hidup dari responden maka terbentuk 3 segmen. Segmen 1 preferensi belanja yang berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka. 3. Segmentasi gaya hidup konsumen apa yang mereka beli, dan bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka. 2 Dalam usaha bisnis tentunya kita menghasilkan sebuah produk yang akan dijual sesuai permintaan konsumen. Banyak rangkaian yang harus dilewati dalam proses produksi produk tersebut. Tentu saja ada banyak sekali produksi produk yang dihasilkan dari masing-masing perusahaan atau bisnis sesuai dengan kebutuhan konsumen diluar sana. Dengan adanya banyak produk yang dibutuhkan oleh konsumen inilah lahir yang namanya klasifikasi produk berdasarkan kategori masing-masing. Sumber Freepik Add beberapa pengertian produk menurut ahli ekonomi yang bisa membuat kita paham apa itu produk. Menurut William J. Stanton, salah satu ahli ekonomi, mendefinisikan produk sebagai kumpulan atribut yang baik maupun tidak. Menurutnya, klasifikasi produk tersebut terdiri dari komponen-komponen seperti harga, kemasan, warna perusahaan dan kualitas. Selain itu, Stanton juga menambahkan bahwa reputasi penjualan dan pelayanan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari klasifikasi produk. Tingkat Klasifikasi Produk Nasional dan Internasional Berbagai macam sistem klasifikasi untuk produk dikembangkan untuk ekonomi tujuan statistik. Para penandatangan NAFTA mengerjakan sistem klasifikasi produk yang mereka sebut NAPCS sebagai pendamping Industri Amerika Utara Sistem Klasifikasi NAICS. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengklasifikasikan produk dengan tujuan pelaporan kegiatan ekonomi internasional. Sistem peringkat ASPINWALL mengklasifikasikan dan mengevaluasi produk berdasarkan lima variabel, yaitu Tingkat penggantian Seberapa sering produk dibeli kembali? Gross Margin Berapa keuntungan yang diperoleh dari setiap produk? Penyesuaian Tujuan Pembeli Seberapa fleksibel kebiasaan pembelian pembeli mengenai produk tersebut? Durasi Kepuasan Produk Berapa lama produk akan menghasilkan manfaat untuk pengguna? Durasi perilaku pencarian pembeli Berapa banyak waktu yang akan dihabiskan konsumen untuk membeli produk? Apa itu klasifikasi produk? Klasifikasi produk membagi produk menjadi empat kategori berdasarkan perilaku pembelian konsumen dan kesamaan dengan produk lain dan merek pesaing. Tujuan klasifikasi produk ini adalah membantu kamu memfokuskan upaya kamu menggunakan perilaku pembelian konsumen. Mengklasifikasikan produk ke dalam kategori membantu kamu memutuskan strategi dan metode apa yang akan kamu pakai untuk mempromosikan produk atau layanan yang kamu tawarkan. Barang konsumsi adalah barang yang tidak dikonsumsi untuk keperluan bisnis, melainkan untuk keperluan rumah tangga dan perorangan. Beberapa barang masuk dalam kategori ini yaitu convenience goods, shopping goods, speciality goods, dan unsought goods. Sumber Freepik Mari kita simak untuk detail masing-masing kategori ini. Convenience Goods Convenience goods adalah barang yang dibeli konsumen berulang kali dan tanpa ragu-ragu. Setelah konsumen memilih merek yang nyaman dipakai, mereka biasanya tetap berpegang pada merek tersebut kecuali mereka melihat alasan untuk merubah kebiasaan, seperti iklan menarik yang mendorong mereka untuk mencobanya. Untuk mempromosikan convenience goods, kamu harus ingat bahwa kebanyakan orang membeli produk ini secara impulsif. Menempatkan produk kamu di dekat garis kasir di toko bisa menjadi ide bagus untuk produk ini, itulah sebabnya kamu akan sering menemukan permen dan permen karet di depan toko. Shopping Goods Shopping goods adalah komoditas yang mungkin kamu pikirkan ketika mendengar kata “belanja”. Ini bisa berupa barang-barang mewah seperti mobil atau rumah, atau barang-barang kecil seperti pakaian dan elektronik. Konsumen biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk meneliti, membandingkan harga, dan berbicara dengan penjual ketika ingin membeli produk. Ini lebih merupakan pembelian satu kali dan umumnya merupakan manfaat ekonomi yang lebih penting dan signifikan daripada kertas toilet atau sabun. Untuk menjual produk makanan, kamu ingin berinvestasi dalam konten yang akan membantu meyakinkan pembeli bahwa produk kamu sepadan. Materi pemasaran kamu harus menunjukkan bagaimana produk kamu berbeda dari pesaing, dan nilai tambah unik yang diberikannya kepada konsumen. Ini akan bervariasi tergantung pada industri dan produk kamu, tetapi pada akhirnya, memasarkan barang belanjaan membantu konsumen memahami mengapa mereka harus memilih produk kamu daripada orang lain di pasar. Specialty Goods Specialty Goods adalah satu-satunya produk dari jenisnya di pasar, artinya konsumen biasanya tidak merasa perlu untuk membandingkan atau menimbang sebanyak yang mereka inginkan dengan produk lain. Untuk alasan ini, jika kamu memasarkan Specialty Goods, kamu tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu untuk meyakinkan konsumen bahwa produk kamu berbeda dari pesaing. Mereka sudah tahu itu berbeda. Sebaliknya, perusahaan kamu harus fokus untuk terus berinovasi pada produk sebelumnya dan menghasilkan “hal terbaik berikutnya”. Ini akan memastikan pelanggan kamu akan tetap setia pada merek kamu. Unsought Goods Terakhir, item yang tidak terjual atau Unsought Goods, adalah item yang umumnya tidak disukai orang dan tidak dibeli secara spontan. Contoh bagus dari barang yang tidak dibeli termasuk alat pemadam kebakaran, baterai, atau asuransi jiwa. Orang biasanya membeli barang yang tidak mereka pikirkan karena takut atau bahaya. Sumber Freepik Misalnya, kamu tidak akan pergi ke pasar mencari alat pemadam kebakaran yang “baru dan terbaik”. Kamu hanya akan membeli satu karena takut akan potensi kebakaran. Atau, beberapa barang yang tidak dibeli, seperti baterai, hanya dibeli karena produk lama sudah habis. Saat memasarkan barang yang tidak dipikirkan, kamu sebaiknya fokus untuk mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk kamu, dan meyakinkan konsumen bahwa membeli produk kamu akan membuat mereka merasa lebih aman.
Klasifikasiproduk adalah istilah pemasaran dan bisnis yang mengkategorikan produk berdasarkan bagaimana dan mengapa konsumen membelinya. Perbedaan ini dapat mengubah cara perusahaan memasarkan produk mereka dan mempengaruhi aspek penjualan lainnya, seperti penetapan harga dan distribusi.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebaik-baiknya strategi pemasaran adalah strategi yang dijalankan sesuai dengan karakter produk serta bisnis itu sendiri. Jika tidak, dikhawatirkan muncul risiko yang menyebabkan tujuan dari kegiatan pemasaran itu sendiri tidak setiap aktivitas bisnis, seperti kegiatan pemasaran, tentunya membutuhkan modal operasional yang beragam. Apabila biaya yang dikeluarkan kemudian tidak bisa dikembalikan dengan aktivitas yang dilakukan, maka bisa dipastikan bisnis tersebut akan mengalami kerugian, bukan?Mengapa, para pelaku usaha perlu mengenali karakter yang dimiliki oleh produk maupun jasa yang akan dipasarkan? Apakah langkah-langkah ini hanya perlu dilakukan oleh bisnis besar saja, atau sebaiknya dilakukan juga oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah?Kaitan Antara Produk dan Strategi PemasaranSebagian besar orang menganggap jika kegiatan pemasaran dan penjualan merupakan aktivitas yang sama, namun kenyataannya kedua kegiatan ini sangatlah berbeda. Efek yang dihasilkan dari aktivitas pemasaran tidak dapat dinikmati secara langsung, namun berbeda halnya dengan aktivitas penjualan yang dapat langsung mengubah angka pada keuangan bisnis. Hal ini karena sifat kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mendorong promosi atau iklan merupakan bentuk kegiatan pemasaran. Produk atau jasa tersebut akan dikatakan berhasil jika banyak dibicarakan orang dengan nada positif, sehingga orang-orang tertarik untuk membeli. Nah, di sinilah pentingnya pemahaman produk atau jasa yang ingin mengenali terlebih dahulu seperti apa karakter dari produk atau jasa yang ingin dipasarkan, maka kegiatan pemasaran yang disusun pun akan menjadi tidak terarah. Inilah mengapa perlu dilakukan riset terlebih dahulu sebelum menyusun suatu strategi maupun rencana Juga 7 Strategi Bisnis Untuk Menjangkau Anak MudaKini Tak Lagi untuk Bisnis Besar SajaJelas sekali, untuk bisnis besar ataupun kecil wajib mempersiapkan strategi pemasaran yang tepat.. Setiap pelaku usaha yang berkeinginan untuk meningkatkan angka penjualan serta brand awareness, tentunya perlu melakukan kegiatan pemasaran sesuai ini kegiatan pemasaran hanya dilakukan oleh bisnis-bisnis besar saja karena terkait besaran modal yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ini. Namun, dengan hadirnya media sosial serta platform digital lain, modal yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pemasaran pun dapat ditekan dengan cakupan jangkauan yang tak kalah karena itu, kini pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah pun tetap dapat melakukan kegiatan pemasaran meski modal yang dimiliki mungkin tidak terlalu besar. Misalnya saja dengan menyewa jasa influencer atau mempromosikan produk atau jasa bisnis yang dimiliki melalui di akun media sosial; lalu memanfaatkan kekuatan promosi dari mulut ke kegiatan pemasaran sudah semakin mudah dengan berbagai produk teknologi terkini, bukan berarti implementasinya dapat dilakukan sembarangan. Kunci sukses tidaknya pemasaran adalah pemahaman karakter atau sifat dari produk dan jasa yang ingin saja, ketika ingin melakukan kegiatan pemasaran dengan menyewa jasa influencer, pelaku usaha yang tak mengenal benar produknya akan asal pilih influencer berdasarkan popularitasnya, bukan niche yang dibangun oleh influencer tersebut. Imbasnya, produk dan jasa yang dipasarkan tidak ada peningkatan penjualan yang Juga Promosi Digital untuk Pemasaran Produk dan JasaSebenarnya Dapat Dilakukan dengan MudahDari penjabaran di atas, mungkin kamu akan merasa sulit untuk mengaitkan produk atau jasa yang dimiliki dengan strategi pemasaran yang ingin dijalankan. Namun, sebenarnya tak sulit untuk memasukkan karakter dari setiap produk yang ingin ditawarkan ke dalam strategi 5W+1H tentu bukan barang baru untukmu, bukan? Selain kerap diulang saat duduk di bangku sekolah tersebut, keenam pertanyaan ini juga kerap menjadi landasan dalam setiap keputusan bisnis; termasuk ketika kamu sedang menyusun strategi untuk memasarkan Juga Manfaat Promosi yang Harus DipahamiTanyakan terlebih dahulu, apa saja produk yang ingin dipasarkan? Di mana kamu ingin memasarkan produk tersebut? Kapan waktu terbaik untuk melakukan kegiatan pemasaran produkmu? Siapa target pasar yang ingin kamu tuju dengan produkmu? Mengapa kamu membutuhkan kegiatan pemasaran untuk produk tersebut? Barulah kamu bisa mulai bertanya bagaimana cara terbaik untuk memasarkan produk ini?Untuk menjawab setiap pertanyaan tersebut, mau tak mau kamu harus memahami dengan benar karakter dari produk yang kamu miliki atau jasa yang ingin kamu tawarkan. Meski “bisnis tetaplah bisnis”, namun pelaku usaha yang asal menjual dan memasarkan produk tentu tidak akan memperoleh pendapatan bisnis yang optimal dibanding pelaku usaha yang memang benar-benar memahami apa yang ingin dia sampai kegiatan pemasaran yang dilakukan hanya berakhir menjadi beban pengeluaran tambahan yang akan memberatkan bisnismu tanpa ada efek yang lebih signifikan terhadap pemasukan bisnis hanya karena kamu asal melakukan kegiatan penjualan serta pemasaran. Tak ada salahnya untuk berhenti sejenak dan mencoba mengenali karakter produk serta jasa yang ingin kamu pasarkan, dan mencari strategi terbaik untuk perlu takut, kamu juga dapat memanfaatkan berbagai fitur yang dimiliki aplikasi majoo untuk melakukan pengelolaan bisnis, termasuk untuk mendata persediaan setiap produk dan jasa yang kamu miliki. Aplikasi majoo juga dilengkapi dengan sistem keanggotaan yang memudahkanmu dalam menyusun promo terbaik yang sesuai dengan karakter bisnismu, lho! Barangatau produk diklasifikasikan sebagai barang konsumsi atau barang industri. Ada banyak barang-barang, seperti mesin ketik dan alat tulis dapat diklasifikasikan sebagai baik barang industri dan konsumen. Pemasar secara tradisional mengklasifikasikan produk berdasarkan tiga karakteristik - daya tahan, wujud dan penggunaan. STRATEGI PRODUK DAN JASA Membentuk Penawaran Pasar Dalam membentuk penawaran pasar, terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau pemasar harus dapat menjawab terhadap Kotler P. Dalam Manajemen Pemasaran, 2009 Apa karakteristik produk, dan bagaimana seorang pemasar mengklasifikasikan produk ?Bagaimana perusahaan dapat mendiferensiasikan produk ?Bagaimana perusahaan dapat membangun dan mengelola bauran produk dan inti produknya ?Bagaimana perusahaan dapat menggabungkan produk untuk menciptakan co-brand merek bersama atau merek bahan inggredien brand yang kuat ?Bagaimana perusahaan dapat menggunakan pengemasan, pelebelan, jaminan, dan garansi sebagai alat pemasaran ? I. MENENTUKAN STRATEGI PRODUK A. Karakteristik dan Klasifikasi Produk Banyak orang menganggap produk adalah suatu penawaran yang nyata, tetapi produk bisa lebih nyata dari itu. Secara luas produk adalah, segala sesuatu yang bdapat ditawarkan kepada pasar untu memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat property, organisasi, informasi, dan ide. Tingkatan Produk Hirarki Nilai Pelanggan. Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar harus melihat lima tingkatan produk. Setiap tingkatan menambah nilai pelanggan yang lebih besar, dan kelimanya merupakan bagian dari hirarki nilai pelanggan customer value hierarchy. Manfaat Inti core benefit. Pada tingkat dasar adalah manfaat inti atau produk, yaitu layanan yang bemar-benar dibeli pelanggan. Contohnya hotel, konsumen membeli tempat untuk istirahat, dll. 2. Produk dasar basic product Pada tingkat kedua, pasar harus merubah manfaat inti menjadi produk dasar basic product. Maka kamar hotel tadi meliputi tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja almari pakaian, dan toilet. 3. Produkyang diharapkan expected product. Pada tingkat ketiga pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan, sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk baru dan bersih, suasana relative menyenangkan. 4. Produk tambahan augmented product. Pada tingkat ke empat, pemasar menyiapkan tambahan produk yang melebihi harapan pelanggan. Di Negara-negara maju positioning merek dan persaingan menjadi pada tingkat ini. 5. Produk potensial potencial product. Tingkat ke lima adalah produk tambahan, yang mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka. Dulu pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan/durabilitas, keberwujudan, dan kegunaan konsumen atau industry. Setiap produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai. 1. Ketahanan durabiliti. Pasar menggolongkan produk mejadi tiga kelompok menurut ketahanan dan keberwujudannya. – Bahan tidak tahan lama. – Bahan tahan lama. – Jasa 2. Klasifikasi barang. Mengklasifikasikan sejumlah bersar barang yang dibeli konsumen berdasarkan kebiasaan belanja. Biasanya membedakan barang menjadi barang sehari-hari, belanja, daqn tidak dicari. B. Diferensiasi produk. Agar dapat dijadikan merek, produk harus didiferensiasikan. Produk fisik mempunyai potensi deferensiasi yang beragam. Pada salah satu titik ekstrim, kita menemukan produk yang memerlukan sedikit variasi; ayam, aspirin, dan baja. Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk, uluran, bentuk, atau struktur fisik produk. Perhatian dari berbagai bentuk dapat diambil oleh produk, seperti aspirin. Meskipun pada dasarnya aspirin adalah komoditas, aspirin dapat didiferensiasikan berdasarkan jumlah dosis, bentuk, warna, lapisan, atau waktu kerjanya. Dalam diferensiasi produk biasnya, produk ditawarkan berdasarkan Fitur. Perusahaan dapat mengindentifikasi dan memilih fitu baru yang tepat dengan mensurvei pembeli terbaru dan dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial. 2. Penyesuaian. Pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan. 3. Kualitas kinerja. kesesuaian. 6. Keandalan. 7. Perbaikan. 8. Gaya. C. Hubungan Produk dan Merek. Setiap produk dapat dihubungkan dengan produk lain untuk memastikan bahwa perusahaan menawarkan dan memasarkan kumpulan produk yang optimal. Hirarki Produk. Hirarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapat mengindentifikasi 6 tingkat hirarki produk Keluarga kebutuhan need family, kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk, contohnya produk product femeily, semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan efektifitas yang masuk akal, contohnya tabungan dan Produk product clas, keluarga produk yang di dalam keluarga produk yang dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk, misalnya instrument Produk product line, kelompok produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga tertentu, contohnya asuransi produk product type, sekelompak barang di dalam lini produk yang berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk, contohnya asuransi jiwa item, disebut juda unit penyimpanan stok. Uni yang berada dalam lini produk atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain, contohnya asuransi jiwa berjangka yang dapat diperbaharui. D. Pengemasan, Pelebelan, Jaminan, dan Garansi. Sebagian besar produk fisik harus dikemas dan diberi lebel. Banyak pemasar menyebut pengemasan packaging sebagai P ke-lima, beserta harga price, produk product, tempat place, dan promosi promotion. Meskipun demikian, sebagian besar pemasar memerlukan pengemasan dan pelebelan sebagai elemen strategi produk. Jaminan dan garansi juga dapat menjadi bagian penting strategi produk, yang sering tampil dalam kemasan. Pengemasan. Pengemasan packaging disifinisikan sebagai semua kegiatan menrancang dan memproduksi wadak untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencapai sampai tiga tingkat bahan. Misanya sebuah produk dikemas dalam botol kemasan primer, botol diletakkan dalam kotak kerdus kemasan sekunder, di dalam kardus yang bergelombang kemasan pengiriman yang berisi enam lusin. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama yang dihadapi oleh pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga mempengaruhi pengalaman produk konsumen dikemudian hari. Beberapa factor mempeunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran. Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai sejumlah tujuan 1. Menindentifikasi merek. 2. Mengekspresikan informs deskriftif dan persuasive. 3. Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk. 4. Membantu penyimpanan di rumah. 5. Membantu konsumsi produk. Pelebelan. Lebel bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk, atau gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian dari kemasan. Lebel bisa membawa merek saja, atau sejumlah besar informasi. Bahkan jika penjual memilih lebel sederhana, hokum mungkin mensyaratkan lebih banyak. Lebih melaksanakan beberapa fungsi 1 Lebel mengindentifikasi produk atau merek, misalnya nama suncist yang dilekatkan pada jeruk, dll. 2 Lebel dapat mempromosikan produk melalui grafis yang menarik. Teknologi baru memungkinkan lebel dibungkus-susutkan 360 derajat untuk membungkus wadah dengan grafis yang terang dan mengakomodasi informasi produk yang lebih banyak pada konsumen, mengganti lebel kertas yang dilekatkan pada kaleng dan botol. Jaminan dan Garansi. Semua penjual bertanggung jawab secara hokum untuk memenuhi harapan normal atau rasional pembeli. Jaminan warrenties adalah pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat perbaikan untuk diperbaiki, diganti, atau dikembalikan uangnya. Baik tertulis maupun tersirat, jaminan tunduk pada hokum. II. MERANCANG DAN MENGELOLA JASA A. Sifat Jasa. Jasa/layanan service, didifinisikan semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat atau tidak terkait dengan produk fisik. Meskipun demikian, semakin banyak produsen, distribudtor dan pengecer yang menyediakan jasa bernilai tambah, atau layanan pelanggan yang sangat baik, untuk mendiferensiasikan diri mereka. Kategori bauran jasa Komponen jasa bisa menjadi bagian kecil atau besar dari keseluruhan penawaran. Dapat dibedakan menjadi lima kategori penawaran Bauran berwujud murni pure tangible goods.Barang berwujud yang disertai jasa tangible goods with accompanying services.Hibrida hybrid.Jasa utama yang disertai barang dan jasa kecil major service with accompanying minor goods and services.Jasa murni pure services. B. Strategi Pemasaran Untuk Perusahaan Jasa. Di masa lalu, perusahaan jasa tertinggal di belakang perusahaan manufaktur dibidang penggunaan pemasaran karena perusahaan jasa itu kecil, atau merupakan bisnis professional yang tidak menggunkana pemasaran atau menghadapi banyak permintaan atau sedikit persaingan. Pemasaran holistic untuk jasa. Pemasaran holistic untuk jasa memerlurkan pemasaran eksternal, internal, dan interaktif. Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan persiapan, penetapan harga, distribusi, dan promosi normal sebuah jasa kepada pelanggan. Pemasaran internal menggambarkan pelatihan dan pemotivasian karyawan untuk melayani pelanggan dengan baik. Konstribusi terpenting yang dapat dilakukan departemen pemasaran tentunya adalah sangat pandai membuat orang lain dalam organisasi mempraktekkan pemasaran. C. Mengelola Kualitas Jasa. Kualitas jasa perusahaan diuji setiap pelaksanaan jasa, jika Personel jasa membosankan tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana, atau saling berkunjung ke personel lain sementara pelanggan mengganggu, pelanggan akan berfikir dua kali untuk melakukan bisnis lagi dengan penjual itu. Model kualitas jasa dalam menyoroti kebutuhan utama untuk menghantarkan kualitas jasa yang tinggi. Model ini mengindentifikasi lima kesenjangan yang menyebabkan kegagalan pengiriman jasa Kesenjangan anatara harapan konsumen dan persepsi antara persepsi manajemen dan spisifikasi kualitas antara spesifikasi kualitas jasa dan pengahantaran antara penghantaran jasa dan komunikasi antara jasa angganpan dan jasa yang diharapkan. Berdasarkan model kualitas jasa ini, peneliti mengindentifikasikan lima determinan kualitas jasa berikut ini berdasarkan urutan arti pentingnya Keandalan, kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan kesedian membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemapuan mereka untuk menunjukkan kepercayaan dan kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi kepada penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan komunikasi. D. Mengelola Merek Jasa. Beberapa merek terkuat dunia adalah jasa – jasa harus ahli dalam mendiferensiasikan jasa mereka. Diregulasi beberapa industry jasa utama – komunikasi, transportasi, energy, perbankan – telah menghasilkan persaingan harga yang ketat. Selain bahwa pelanggan memandang jasa sebagai bidang yang cukup homogin, mereka tidak terlalu memperhatikan penyedia dan lebih memperhatikan harga. Pengembangan strategi merek untuk merek jasa memerlukan perhatian khusus guna Memilih elemen merek, karena jasa tidak berwujud, dan karene pelanggan sering membuat keputusan dan pengaturan tentang jasa ditempat yang jauh dari lokasi jasa sebenarnya di rumah atau di kantor, pengingat merek menjadi sangat penting. Jadi nama merek yang mudah diingat menjadi dimensi citra, mengingat sifat manusiawi dari jasa tidak mengejutkan jika kepribadian merek merupakan dimensi citra yang penting untuk jasa. Perusahaan jasa juga dapat merancang program komunikasi dan informasi pemasaran sehinggan konsumen belajar lebih banyak tentang merek dibandingkan informasi yang mereka dapat dari pertemuan jasa strategi penetapan merek, terakhir jasa juga harus mempertimbangkan pengembangan hirarki merek dan portofolio merek yang memungkinkan positioning dan membidik segmen pasar yang berbeda. Pemasar dapat menetapkan merek kelas jasa secara vertical berdasarkan harga dan kualitas. Perluasan vertical sering memerlukan strategi subbrending yang menggabungkan nama korporat dengan nama merek individual atau pemodifikasi. E. Mengelola Jasa Pendukung Produk. Yang tidak kalah penting dalam industry jasa, adalah industry berbasis produk yang harus menyediakan sejumlah jasa. Produsen peralatan-peralatan kecil, mesin kantor, traktor, mainframe, pesawat terbang, semuanya harus meyediakan jasa pendukung produk. Jasa pendukung produk menjadi tempat pertarungan utama untuk memberikan keunggulan kompetitif. MENCIPTAKAN EKUITAS DAN POSITIONING MEREK Keahlian pemasar professional yang paling unik adalah kemampuan mereka untuk menciptakan, mempertahankan, memajukan, dan melindungi merek. American Marketing Assocation, mendifinisikan merek sebagai Nama, Istilah, Tanda, Lambang, atau Desain, atau Kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengindentifikasikan barang dan jasa dari sebuah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Maka merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau nyata – berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini juga lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata – berhubungan dengan apa yang direpresentasikan merek. Penetapan merek sudah ada selama berabad-abad sebagai sarana untuk membedakan barang dari suatu produsen dengan produsen lainnya. Perenan merek Mengindentifikasikan sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen bisa individual atau organisasi untuk menuntut tanggung jawab atas kinerjanya kepada pabrikan atau distributor fungsi yang berharga bagi perusahaan, dimana merek menyerderhanakan penanganan atau penelusuran produk. Merek membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi. Memberikan perlindungan hokum melalui nama dagang terdaftar, melindungi produk melalui tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan mudah memilih produk itu kembali. Loyalitas merek memberikan tingkat permintaan yang aman dan dapat diperkirakan bagi perusahaan, dan menciptakan penghalang yang mempersulit perusahaan lain untuk masuk dalam pasar. Penetapan Merek branding. Memberikan kekuatan merek kepada produk dan jasa. Penetapan merek adalah tentang menciptakan perbedaan antar produk. Pemasar harus mengajarkan tentang Siapa produk itu kepada konsumen – dengan memberikan namanya dan elemen merek lain untuk mengindentifikasi produk – begitu pula dengan apa yang dilakukan produk dan mengapa konsumen harus memperhatikan. Penetapan merek menciptakan struktur mental yang membantu konsumen, mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan jasa dengan cara yang menjelaskan pengambilan keputusan mereka A. Membangun dan Mengukur Ekuitas Merek. Ekuitas merek brand equity adalah nilai tambah yang diberikan produk dan jasa. Equitas merek dapat tercermin dalam konsumen berfikir, merasa, dan bertindak dalam hubungan dengan merek bagi perusahaan. Pemasar dan periset menggunakan berbagai perspektif dalam mempelajari ekuitas merek. Pendekatan berbasis pada pelanggan memandang ekuitas merek dari perspektif konsumen – baik perorangan maupun organisasi. Prinsip dari model ekuitas merek berbasis-pelanggan adalah bahwa kekuatan merek terletak pada apapun yang dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dipikirkan, dan dirasakan pelanggan tentang merek sepanjang waktu. Ekuitas merek berbasis pada pelanggan customer based brand equity, adalah pengaruh diferensial yang dimiliki pengetahuan merek atas respon konsumen terhadap pemasaran merek tersebut. Sebuah merek mempunyai ekuitas merek berbasis pelanggan yang positif ketika konsumen beriaksi lebih positif terhadap produk dan cara produk itu dipasarkan ketika merek itu terindentifikasi, dibandingkan ketika merek itu tidak terindentifikasi. Merek mempunyai ekuitas merek berbasis pelanggan negative jika konsumen terlalu tidak menyukai aktivitas pemasaran untuk merek itu dalam keadaan yang sama. Ada 3 bahan kunci ekuitas merek berbasis pelanggan Pertama ekuitas merek timbul akibat perbedaan respon konsumen. Jika tidak ada perbedaan, maka intinya produk nama merek merupakan suatu komoditas atau versi generic dari produk. Persaingan timbul mungkin dari perbedaan respon adalah akibat pengatuhuan konsumen terhadap merek. Pengetahuan merek brand knowledge terdiri dari semua pikiran, persanaan, citra, pengalaman, keyakinan, dan lain-lain yang berhubunag dengan merek. Secara khusus merek harus menciptakan asosiasi merek yang kuat, menyenangkan, dan unik dengan pelanggan, seperti yang dilakukan Volvo keamanan, Harly-Davidson petualangan.Ketiga, respon diferensial daro konsumen yang membentuk ekuitas merek tercermin dalam persepsi, preferensi, dan pelaku yang berhubungan dengan semua aspek pemasaran merek. Merek yang lebih kuat menghasilkan pendapatan yang lebih besar. 1. Membangun ekuitas merek. Pemasar membangun ekuitas merek dengan menciptakan struktur pengetahuan merek yang tepat untuk konsumen yang tepat. Proses ini bergantung pada semua kontak yang berhubungan dengan merek – baik dilakukan oleh pemasar atau bukan. Meskipun demikian dari perspektif dari manajemen pemasaran ada 3 kumpulan utama penggerak ekuitas merek Pilihan awal untuk elemen atau indentitas merek yang membentuk merek nama merek, URL, logo, lambing, karakter, juru bicara, slogan, lagu, kemasan dan papan iklan.Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program pemasaran, pendukung yang lain yang diberikan secara tidak langsung ke merek dengan menghubungkan merek tersebut dengan beberapa entitas lain orang, tempat, atau barang. Kriteria pemilihan elemen merek, ada enam criteria utama untuk memilih elemen merek antara lain Dapat diingat, seberapa mudah elemen merek itu diingat dan apakah elemen merek itu kredibel dan mengindikasikan kategori yang berhubungan dengannya. Apakah elemen merek itu menyiratkan sesuatu tentang bahan produk atau tipe orang yang mungkin mengunanakan disukai, seberapa menarik estetika merek. Apakah elemen merek itu dapat disukai secara visual, secara verbal, dan cara lain. Nama-nama merek ditransfer, apakah elemen merek dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori yang sama atau berbeda. Apakah elemen merek itu menambah ekuitas merek melintasi batas geografis dan segmen disesuaikan, seberapa mudah elemen merek itu dapat disesuaikan dan dilindungi, seberapa mudah elemen merek itu dapat dilindungi secara hokum. Seberapa mudah elemen merek dapat dilindungi secara kompetitif. 2. Mengukur ekuitas merek. Karena kekuatan merek terletak dalam pikiran konsumen dan cara merek merubah resnpon konsumen terhadap pemasaran, ada 2 pendekatan dasar untuk mengukur ekuitas merek Pendekatan tidak lansung. Menilai ekuitas merek yang potensial dengan menindentifikasi dan melacak struktur pengetahuan merek langsung. Menilai dampak actual pengetahuan merek terhadap respon konsumen pada berbagai aspek pemasaran. Kedua pendekatan umum ini saling melengkapi, dan pemasar dapat menetapkan keduanya. Dengan kata lain, agar ekuitas merek dapat melaksanakan fungsi strategis yang berguna dan memandu keputusan pemasaran, pemasar harus benar-benar memahami Sumber ekuitas merek dan bagaimana sumber itu mempengaruhi hasil yang bila sumber-sumber dan hasil ini berubah seiring jalanya waktu audit. B. Mengelola dan Merancang Strategi Posisi Merek. Pengelolaan merek yang efektif memerlukan tindakan pemasaran jangka panjang. Karena respon pelanggan terhadap aktivitas pemasaran tergantung pada apa yang mereka ketahui tentang sebuah merek, tindakan pemasaran jangka pendek, dengan mengubah pengetahuan merek, sangat mempengaruhi peningkatan atau penurunan kesuksesan jangka panjang tindakan pemasaran dimasa mendatang. Ekuitas merek diperkuat oleh tindakan pemasaran yang secara konsisten menyampaikan arti suatu merek dalam hal Produk apa yang dipresentasikan oleh merek, apa manfaat ini yang diberikan, dan kebutuhan apa yang merek membuat produk menjadi unggul, dimana asosiasi merek yang kuat, disukai dan unik harus berada pada pikiran konsumen. Memperkuat ekuitas merek membutuhkan inovasi dan relevansi diseluruh program pemasaran. Merek harus bergerak maju – tetapi bergerak maju pada arah yang benar dengan penawaran baru yang menarik dan cara-cara memasarkannya. Satu bagian penting dari penguatan merek adalah menyediakan dukungan pemasaran yang konsisten dalam jumlah dan jenisnya. Konsistensi tidak berarti semata-mata keseragaman tanpa perubahan; banyak perubahan taktis mungkin diperlukan untuk mempertahankan kekuatan dan arah srtategis suatu merek. Nama terkecuali terjadi perubahan dalam lingkungan pemasaran, kita tidak terlalu perlu menyimpang dari positioning yang telah berhasil. Ketika perubahan memang diperlukan, pemasar harus habis-habisan melindungi dan mempertahankan sumber-sumber ekuitas merek. Strategi penetapan merek branding strategy, perusahaan mencerminkan jumlah dan jenisbaik elemen merek umum maupun unik yang diterapkan perusahaan pada produk yang dijualnya. Memutuskan cara menetapkan merek produk baru merupakan hal yang sangat penting. Ketika perusahaan memperkenalkan sebuah produk baru, perusahaan memiliki 3 pilihan utama Perusahaan dapat mengembangkan elemen merek baru untuk produk dapat menerapkan beberapa elemen mereknya yang sudah dapat menggunakan kombinasi elemen merek baru dan yang ada. Ketika perusahaan menggunakan merek yang sudah mapan untuk memperkenalkan sebuah produk baru, produk itu disebut perluasan merek brand extension. Ketika pemasar menggabungkan merek baru dengan merek yang ada, perluasan merek dapat disebut juga submerek subbrand. Merek yang sudah ada yang melahirkan perluasan merek atau submerek adalah merek induk parent brand. Jika merek induk sudah diasosiasikan dengan berbagai produk melalui perluasan merek, merek induk dapat disebut juga merek keluarga family brand. C. Mengembangkan dan Memposisikan Strategi Positioning. Semua strategi pemasaran dibuat berdasarkan STP segmentation, targeting, positioning. Perusahaan menemukan beragam kebutuhan dan kelompok di pasar, membidik mana yang dapat dipenuhi oleh perusahaan secara superior, dan kemudian memposisikan penawaran agar pasar sasaran mengenali kelebihan dari penawaran dan citra perusahaan. Jika perusahaan melakukan positioning dengan buruk, pasar akan bingung. Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan. Positioning merek yang baik membantu memandu strategi pemasaran dengan cara memperjelas esensi merek, tujuan apa yang dapat diraih pelanggan dengan bantuan merek, dan bagaimana merek menjalankannya secara unik. Semua orang dalam organisasi harus memahami positioning merek dan menggunakannya sebagai konteks untuk membuat keputusan. Hasil positioning adalah terciptanya dengan sukses adalah suatu proposisi nilai yang terfokus pada pelanggan, suatu alas an kuat mengapa pasarsasaran harus membeli produk bersangkutan. Positioning menuntut didifinisikan dan dikomunikasikannya kemiripan dan perbedaan antara merek. Mhususnya keputusan positioning mengharuskan kita menetukan kerangka referensi yang dengan cara mengindentifikasi pasar sasaran dan persaingan serta mengindentifikasi merek-titik paritas dan titik perbedaan idial. MENGANALISIS PASAR BISNIS A. Pembelian Organisasi. Menurut Webster & Wind dalam Kotler P, 2009, pembelian organisasi organization buying adalah proses pengambilan keputusan dimana melalui proses ini organisasi formal menetapkan apakah mereka perlu membeli produk dan jasa dan mengindentifikasi, mengevaluasi, serta memilih antara merek dan pemasok yang ada. Pasar Bisnis. Pasar bisnis business market terdiri dari semua organisasi yang mendapatkan barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa lain yang kemudian dijual, disewakan, atau dipasok ke organisasi lain. Industri utama yang termasuk dalam pasar bisnis adalah pertanian, perhutanan, dan perikanan; pertambangan; manufaktur; konstruksi; transportasi; komunikasi; utilitas public; perbankan; keuangan; asuransi; distribusi; serta jasa. Pemasar bisnis biasanya menghadapi banyak tantangan yang sama dengan yang dihadapi pemasar konsumen. Lebih khususnya, memahami pelanggan mereka dan apa yang mereka hargai merepakan hal yang sangat pentinga bagi keduanya. Meskipun demikan, pemasar bisnis memiliki beberapa karakteristik yang sangat berlawanan dengan karakteristik pasar konsumen Pembeli yang lebih sedikit tetapi lebih pemasok-pelanggan lebih pembelian penjualan yang yang terkonsentrasi secara langsung. Situasi Pembelian. Pembeli bisnis harus memutuskan banyak hal sebelum melakukan pembelian. Jumlahnya tergantung pada situasi pembelian kompleksitas masalah yang dihadapi, seberapa baru persyaratan pembelian, jumlah orang yang terlibat, dan waktu yang diperlukan. Ketiga jenis situasi pembelian itu adalah pembelian kembali langsung, pembelian kembali modifikasi, dan tugas baru. Pembelian dan Penjualan Sistem. Banyak pembeli bisnis lebih suka membeli solusi total suatu masalah dari satu penjual. Disebut pembelian system, praktek ini awalnya dimulai dari pembelian senjata dan system komunikasi utama oleh pemerintah. Pemerintah akan meminta penawaran dari kontraktor utama yang membuat paket penawaran tersebut. Kontraktor yang mendapatkan kontrak akan bertanggung jawab untuk meminta pengajuan penawaran dan menyusun subkomponen dari system kontraktor lapis kedua. Dengan demikian, kontraktor utama akan menjadi penyedia solusi. Disebut demikian karena pembeli hanya harus menerima solusi penyelesaian pekerjaan. Penjualan system merupakan strategi dalam mengajukan penawaran untuk membangun pemasaran dalam sekala besar, seperti misalnya sebuah bendungan, pabrik baja, system irigasi, dll. B. Proses Pembelian Bisnis. Siapa yang membeli barang dan jasa senilai treliunan dolar yang diperlukan oleh organisasi bisnis ? Agen pembelian berpengaruh besar dalam system pembelian kembali langsung dan pembelian kembali modifikasi, sedangkan personel departemen lain lebih berpengaruh dalam system pebelian baru. Pusat pembelian. Webster dan Wind menyebut unit keputusan pembelian-keputusan dari organisasi pembelian sebagai pusat pembelian. Pusat pembelian terdiri dari semua individu dan kelompok yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yang memiliki beberapa tujuan yang sama berikut resiko yang timbul dari keputusan tersebut. Pusat pembelian meliputi semua anggota organisasi yang memainkan salah satu dari tujuh peran dalam proses keputusan pembelian, antara lain Pencetus initiator.Pengguna user.Pihak yang mempengaruhi influencer.Pengambil keputusan decider.Pemberi persetujuan approver.Pembeli buyer.Penjaga gerbang gatekeeper. Pengaruh pusat pembelian. Pusat pembelian biasanya meliputi beberpa peserta yang memiliki minat, otoritas, status, dan persuasivitas yang berbeda, dan kadang-kadang criteria keputuasan yang sangat berbeda. Pembeli bisnis juga memiliki motivasi, persefsi, dan preferensi pribadi yang dipengaruhi oleh usia, penghasilan, pendidikan, posisi pekerjaan, kepribadian, sikap terhadap resiko, dan budaya. Pembeli jelas mempunyai gaya pembelian yang berbeda. Ada pembeli yang sederhana, pembeli ahli dibidangnya, pembeli yang menginginkan yang terbaik, dan pembeli yang menginginkan segala sesuatunya beres. Beberapa pembeli yang lebih muda dan berpendidikan tinggi merupakan ahli computer yang melakukan analisis mendalam terhadap proposal kompetitif sebelum memilih pemasok. Pembeli lain adalah pembeli jagoan gaya lama yang membuat sesame penjual saling bersaing, dan di beberapa poerusahaan, kekuatan pembeli seperti itu sangat legendaries. C. Proses Pengadaan. Pada prinsifnya, pembeli bisnis berusaha mendapatkan paket manfaat tertinggi ekonomi, teknik, jasa, dan social ditinjau dari sudut pandang biaya penawaran pasar. Untuk membuat perbandingan, maka mereka akan berusaha menerjemahkan semua biaya dan manfaat ke dalam istilah moneter. Insentif pembeli bisnis untuk membeli akan merupakan fungsi dari perbedaan antara manfaat anggapan dan biaya anggapan. Tugas pemasar adalah membuat penawaran menguntungkan yang menghantarkan nilai pelanggan yang unggul kepada pembeli sasaran. Keragaman pemasok adalah suatu keuntungan yang mungkin tidak ada harganya tetapi ini seringkali terlewat oleh pembeli bisnis. D. Proses Tahap-Tahap Pembelian. Robinson dan rekan mengindentifikasikan delapan tahap dan menyebutnya fase pembelian buyphase. Dalam situasi pembelian-kembali modifikasi atau situasi pembelian-kembali langsung. Beberapa tahap dipadatkan atau dilewatkan. Sebagai contoh biasanya pembeli mempunyai pemasok favorit atau daftar peringkat pemasok sehingga mereka dapat melewatkan tahap pencarian dan permintaan proposal. Berikut adalah beberapa pertimbangan penting dalam ke delapan tahap ini Pengenalan kebutuhan umum dan spesifikasi kinerja. Pengelolaan Hubungan Dengan Bisnis. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, pemasok dan pelanggan bisnis melakukan eksplorasi dengan beragam cara untuk mengelalo hubungan mereka. Hubungan yang lebih erat ini sebagian didorong oleh manajemen rantai pasokan, keterlibatan pemasok lebih awal, danm aliansi pembelian. Mengoptimalkan hubungan yang tepat dengan bisnis sangatlah penting untuk semua program pemasaran holistic. Manfaat koordinasi vertical. Sebagian besar riset mendukung koordinasi vertical yang lebih besar antara mitra pembelian dan penjualan, sehinggan mereka tidak hanya sekedar bertransaksi tetapi terlihat dalam kegiatan yang menciptakan nilai yang lebih besar bagi kedua belah pihak. Membangun kepercayaan adalah salah satu syarat hubungan jangka panjang yang sehat. Gagasan pemasaran ; Membangun kepercayaan dan kredibilitas perusahaan menyebutkan beberapa dimensi kunci terhadap kepercayaan semacam itu. Pengetahuan yang khusus dan relevan dengan mitra hubungan juga merupakan factor penting dalam kekuatan ikatan antara perusahaan yang bermitra. Dari riset menemukan bahwa hubungan pembeli-pemasok dibedakan oleh empat factor antara lain ; ketersediaan alternative; pentingnya pasokan; dan dinamisme pasar pasokan. Berdasarkan empat factor ini, hubungan pembeli-pemasok digolongkan menjadi delapan kategori berbeda Pembelian dan penjualan per di kedua adalah raja. Hubungan bisnis resiko dan optimism. Para peneliti telah melihat bahwa upaya membangun hubungan pelanggan-pemasok akan menciptakan ketegangan antara penjagaan keamanan dan adaptasi. Koordinasi vertical dapat memperkuat ikatan pelanggan-penjual tetapi pada saat yang sama dapat meningkatkan resiko terhadap investasi khusus kepada pelanggan dan pemasok. Investasi khusus adalah pengeluaran yang dirancang khusus untuk perusahaan tertentu dan mitra rantai nilai investasi dalam pelatihan khusus-perusahaan, peralatan, dan prosedur atau system operasi. Meskipun dmikian investasi khusus juga mempunyai resiko besar bagi pelanggan maupun pemasok. Teoi transaksi dari ilmu ekonomi menyatakan bahwa karena sebagian investasi ini satu hubungan tertentu. Informasi biaya dan proses yang sensitive mungkin harus dipertukarkan. Pembeli mungkin rentan untuk bertahan karena biaya peralihan, pemasok mungkin lebih rentan untuk bertahan dikontrak di masa depan karena asset yang didedikasikan dan atau ekspropriasi teknologi/pengetahuan. 7Vbl.
  • o4cji1hvgh.pages.dev/771
  • o4cji1hvgh.pages.dev/843
  • o4cji1hvgh.pages.dev/982
  • o4cji1hvgh.pages.dev/657
  • o4cji1hvgh.pages.dev/755
  • o4cji1hvgh.pages.dev/561
  • o4cji1hvgh.pages.dev/182
  • o4cji1hvgh.pages.dev/602
  • apa karakteristik produk dan bagaimana pemasar mengklasifikasikan produk